INFOKINI.NET, LEMBATA- Pemerintah Daerah kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) merayakan syukuran pelantikan Bupati Lembata Thomas Ola, SE, M.Si, sisa masa jabatan 2017-2022 di Gereja Katolik Santo Laurensius Hadakewa, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata, Minggu (19/9/2021).
Bupati Thomas Ola didampingi istrinya Maria N. Sadipun. Hadir juga Sekda Lembata Paskalis Ola Tapobali didampingi istrinya Maria A. Barabaje, Ketua DPRD Lembata Petrus Gero didampingi istrinya Yuliana Kislah Gonsaleh dan sejumlah istri mantan pejabat daerah, Istri Almahrum Bupati Andreas Duli Manuk, Margareta Hurek Making Manuk serta sejumlah anggota keluarga Pencetus Statmen 7 Maret 54, dan pejuang Otonomi Lembata.
Pastor Paroki Santo Laurensius Hadakewa Rm. Kristian Uran, dalam intensi misa tidak saja memimpin doa syukur pelantikan, tetapi juga berdoa untuk kesehatan dan keselamatan Bupati Lembata beserta keluarga, juga untuk kesehatan dan keselamatan warga masyarakat Lembata serta kelancaran pembangunan Kabupaten Lembata dengan tema utama “Tetaplah Rendah Hati”.
“Syukur ini untuk Kabupaten Lembata. Kami berharap Bapak Thomas Ola meski sudah menjadi Bupati Lembata, tetaplah pribadi yang rendah hati dan menjadi pelayan di hati dan hidup kami,” ungkap RD. Kristian Uran dalam homilinya.
RD. Kristian Uran, mengungkapkan, sejak dini Yesus Kristus mengingatkan kepada para murid dan semua pemimpin umat Kristen bahaya kekuasaan yang dimanipulasi.
“Kekuasaan dan kewenangan tidak terletak pada pangkat, jabatan tetapi pada sikap kerendahan hati sebagaimana Tuhan Yesus sendiri yang adalah satu-satunya sumber istimewa kekuasaan dan pelayanan,” terang RD. Kristian Uran.
“Waktu dan jabatan Bapak Thomas sebagai Bupati Lembata sangat singkat dengan begitu banyak ujian dan cobaan berat yang bakal dihadapi. Meski demikian, kami percaya Bapak Thomas bisa melakakuan sesuatu dalam waktu singkat ini, untuk kebaikan Lembata,” tegas RD Kristian menambahkan.
Selain mengucapkan proficiat kepada Bupati Thomas Ola, Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi NTT, Sinun Petrus Manuk juga menghimbau kepada masyarakat Lembata untuk realistis dan objektif mengikuti dinamika dan irama pembangunan untuk tidak menuntut yang berlebihan dan terlalu tinggi.
Menurutnya, pilihan Hadakewa sebagai “central” kegiatan syukuran iman dalam bentuk misa, sangatlah tepat secara historis. Karena dari Hadakewa itulah mimpi Lembata menjadi daerah otonom terwujud.
“Saya memberikan apresiasi dan proficiat kepada Reu (baca-Bupati) Thomas Ola untuk menyelenggarakan misa syukur di Hadakewa. Sangat tepat. Pilihan tempat itu secara historis mengingatkan lagi peristiwa sejarah tempat dicetusnya Statmen 7 Maret 54,” tuturnya.
Sebagai tokoh Lembata, Sinun Petrus Manuk terus merekam dan mengikuti dinamika pembangunan di Lembata. Terkait pembangunan , Sinun Petrus memiliki keyakinan terhadap kepemimpinan Bupati Lembata Thomas Ola selama Delapan bulan ke depan.
Dikatakannya, pengalaman kepemimpinan sebagai wakil bupati selama 4 tahun lebih menjadi refleksi bermakna bagi Bupati Thomas untuk bisa melakukan yang terbaik bagi rakyatnya di 9 Kecamatan, 144 Desa dan 7 Kelurahan selama 8 bulan ke depan, tentu tetap berbingkai semangat TAAN TOU.
“Sudah saatnya Lembata di bangun tanpa sekatan. Harus seimbang dengan porsi pembangunan yang proporsional sesuai kemampuan keuangan daerah dan potensi serta daya dukung yang dimiliki. Semua wilayah harus mendapatkan perhatian yang sama. Reu Thomas memiliki niat membangun Lembata. mudah-mudahan dapat tercapai ,” tegas Mantan Kadis Sosial Propinsi NTT ini. (Prokompim Setda Lembata)