Scroll untuk baca artikel
Daerah

SMK Katolik St.Yosef Nenuk Gelar Demonstrasi Teknologi Tepat Guna di Dusun Rotiklot

184
×

SMK Katolik St.Yosef Nenuk Gelar Demonstrasi Teknologi Tepat Guna di Dusun Rotiklot

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, ATAMBUA- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Katolik St.Yosef Nenuk menggelar demonstrasi teknologi tepat guna selama sehari di Dusun Rotiklot, Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (19/05/2021).

Kegiatan eksebisi teknologi tepat guna diikuti 20 orang siswa/i kelas X perwakilan dari 5 jurusan yang ada di SMK Katolik St.Yosef Nenuk.

Rombongan eksebisi siswa/i dilepas secara simbolik oleh Pater Kepsek SMK Katolik Santo Yosef Nenuk, Petrus Dile Bataona, SVD didampingi Rektor SMK St.Yosef Nenuk, Lukas Lui Uran, SVD, Guru Senior, Ale Kayus, Ketua Program Teknologi Komputer Jaringan (TKJ), Bruder Melki Keraf,SVD, Wakasek Kesiswaan, Stefanus Sintidu, Wakasek Humas, Hilarius Moruk, Ketua Program Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO), Gregorius Yoakim Laga, Ketua Program Teknik Pemesinan (TP), Gregorius Klau, Kepala Bengkel Teknik Pemesinan (TP), Donatus Wete dan Guru Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, Agustinus Kefi.

Dalam sambutan pelepasan, Pater Kepsek mengingatkan agar para siswa/i mengikuti kegiatan ini secara serius.

Dirinya juga meminta agar para siswa terlibat aktif pada kegiatan demonstrasi tersebut.

“Belajar itu bukan hanya di kelas saja namun praktek dilapangan seperti ini yang diharapkan. Saya minta agar siswa/i serius ikut demonstrasi ini, dan nanti buatkan laporan secara tertulis untuk diberikan kepada saya,” pesan Pater Pit mengingatkan.

Untuk diketahui, kegiatan demonstrasi teknologi tepat guna ini merupakan hasil kerja sama antara SMK St.Yosef Nenuk dengan Lembaga Pelatihan Inlastek Welding Solo dan Koperasi Produsen Projako Mitra Sejahtera.

Tampak hadir dalam kegiatan demonstrasi ini diantaranya Rektor SMK Katolik St.Yosef Nenuk, Anggota DPRD Kabupaten Belu, Benediktus Yosef Halek, SH, Kepala Teknik Lembaga Pelatihan Inlastek Welding Solo, Emil Niron, General Manager Koperasi Produsen Projako Mitra Sejahtera, Jhoni Kilai, Para Guru Pendamping, Masyarakat Kelompok Tani Dusun Rotiklot, Siswa/i SMK St.Yosep Nenuk dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Kepala Teknik Lembaga Pelatihan Inlastek Welding Solo, Emil Niron mengajak para siswa/i untuk belajar menguasai semua bidang jurusan yang ada di SMK Katolik St.Yosef Nenuk.

“Meskipun jurusanmu Mesin, Bangunan maupun Komputer, kalian harus belajar semuanya yang dibutuhkan oleh masyarakat,” ajak alumni SMK Katolik St.Yosef Nenuk ini.

“Saya sudah buka sekolah Las di Maumere dan sekarang sudah MoU dan buka cabang lagi di SMK Katolik St.Yosef Nenuk. Kami akan dampingi dan latih siswa/i menjadi tenaga siap pakai di masyarakat,” sambung pria asal Larantuka ini.

Lanjutnya, berkaitan dengan kerjasama, SMK Katolik St.Yosef Nenuk akan menjadi mesin produksinya dari Projakop.

“Jadi marketingnya itu ada di Projakop,” jelasnya.

Dikatakannya, kedepannya dari kerjasama ini SMK Katolik St.Yosef Nenuk akan memproduksi alat-alat pertanian trakror tangan.

“Jadi masyarakat tidak kesulitan lagi untuk alat tanam seperti bajak maupun engineringnya karena akan diproduksi di SMK Katolik St.Yosef Nenuk,” tambahnya.

Lebih jauh, melalui demonstrasi ini, dirinya mau menunjukan kepada siswa/i bahwa sebagai alumni bisa membuat traktor tangan.

“Jadi anak-anak akan kita dampingi dan latih hingga benar-benar menjadi tenaga siap pakai di masyarakat.
Dengan adanya kegiatan ini juga kami mau mendorong para siswa/i SMK St.Yosef Nenuk untuk bisa membuka usaha sendiri dan mandiri,” ungkap Niron memberikan semangat kepada siswa/i.

Sementara itu dalam sambutannya Anggota DPRD Kabupaten Belu, Benediktus Yosef Hale, SH mengatakan bahwa program ini merupakan inisiatif dirinya untuk membantu masyarakat kecil.

“Sebagai anggota DPRD Kabupaten Belu, saya menjalin kerjasama dengan LSM supaya bisa membantu masyarakat kecil, dan murni ini adalah inisiatif saya,” ujar Bene.

“Saya ini dari Partai Golkar anggota DPRD Kabupaten Belu. Saya punya kelompok tani dan mereka bergerak di bidang pertanian. Mereka punya lahan tidur yang cukup banyak tapi untuk cara dan tenaga untuk mengolahnya terbatas. Karena itu saya berkomunikasi dengan projami dalam hal ini projakop dibawah projami kabupaten Belu untuk membantu masyarakat karena bidang kegiatannya di bidang pertanian antara lain penanaman sengon,” ungkap Ketua Fraksi Golkar Kabupaten Belu.

Dijelaskannya, Projakop itu sudah bekerja sama dengan SMK Katolik St.Yosef Nenuk sehingga peralatan traktor itu bisa dimodifikasi untuk pembajakan di lahan kering.

“Jadi masyarakat pasti tidak kesulitan lagi,” tutur Bene.

Politisi partai Golkar kabupaten Belu ini menjelaskan, masyarakat khususnya di dusun Rotiklot memiliki kemauan yang kuat.

“Hanya selama ini belum ada yang menjadi sponsor atau inspirator untuk mereka.
Saya akan memperjuangkan hal ini. Karena itu saya tetap menjalin kerjasama dengan projakop dibawah binaan projami kabupaten Belu,” tegasnya.

Dia berharap agar masyarakat desa Fatuketi khususnya Dusun Rotiklot menangkap kesempatan ini sebagai peluang emas tidak hanya untuk diri mereka tetapi mereka juga bisa berbagi kepada desa tetangga bahkan seluruh kabupaten Belu.

Sementara itu disela-sela demonstrasi teknologi tepat guna, Rektor SMK Katolik St.Yosef Nenuk, Lukas Lui Uran, SVD sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Lembaga Pelatihan Inlastek Welding Solo dan Projakop.

“Pertama-tama kita bersyukur bahwa siswa/i SMK St.Yosef Nenuk bisa dilibatkan langsung ke lapangan untuk melihat sendiri kebutuhan masyarakat itu seperti apa lewat demonstrasi oleh Lembaga Pelatihan Inlastek Welding Solo dan Projakop,” terangnya.

Dengan adanya kegiatan ini, katanya, kita juga bisa menyusun kurikulum sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang tidak jauh berbeda sesuai dengan spektrum dari Pemerintah.

“Anak-anak bisa belajar lebih tepat dan melihat lebih dekat teknologi tepat guna itu bisa dimanfaatkan di tengah masyarakat,” ungkap Pater Rektor.

Pater Rektor mengungkapkan, pihak sekolah tentu akan setuju dengan teknologi tepat guna ini.

“Karena apa yang didapat selain di sekolah kita dapat menambah beberapa mata pelajaran atau kurukulum sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini akan menjadi nilai tambah untuk sekolah kita, sehingga anak-anak tidak terpaku dengan apa yang sesuai didapat atau diturunkan dari pemerintah tetapi mereka juga belajar dari dekat tentang apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sehingga mereka tamat dari STM mereka bisa mengaplikasikan apa yang mereka dapat di sekolah itu sesuai kebutuhan dilapangan,” jelas Pater Lucky sapaan akrabnya.

Pater Lucky berharap, kedepan paling tidak anak-anak kita bisa memberi diri, bersedia untuk belajar berlatih dan setelah tamat dari SMK Katolik St.Yosef Nenuk mereka bisa menjadi tenaga-tenaga yang terampil, siap pakai sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, General Manager Koperasi Produsen Projako Mitra Sejahtera, Jhoni Kilai, berharap agar siswa/i yang tamat dari SMK St.Yosef Nenuk itu bukan hanya mengusai teori saja tapi mereka juga bisa terampil dalam praktek.

Menurutnya dari hasil dari praktek itu mereka bisa terampil sehingga bisa membuka usahanya sendiri.

“Dan apalagi siswa/i bisa kembangkan lebih pada kelas ke-4 yang sekarang sedang diprogramkan oleh SMK Katolik St.Yosef Nenuk. Jadi dia bisa kembangkan untuk usaha sendiri maupun untuk usaha besar, karena setelah dia tamat dari STM Nenuk dan dia mau sekolah lagi di sekolah kita di teknologi tepat guna maka dia akan dilatih menjadi seorang ahli las yang lebih intelektual,” tandas Jhoni.

“Keahliannya itu bisa dilatih sampai las kapal dikelas kita TTG yang sekarang bekerjasama dengan Projakop. Jadi kita harapkan mereka mandiri jadi tidak terlalu berharap menjadi pegawai dikala lapangan kerja semakim sedikit tapi anak-anak kita latih untuk menjadi pengusaha yang mandiri,” paparnya.

Sementara itu Tokoh Adat Dusun Rotiklot, Pius Mau, ketika dikonfirmasi media ini berharap agar kerjasama ini terus dilanjutkan.

“Kami berharap kerjasama ini terus dilanjutkan terutama penanaman sengon.Kita tanam satu pohon itu sudah menghasilkan uang. Sudah diberikan bibit, pupuk, bantu siram justru beli kembali lagi sengon, kenapa kami tolak. Justru kami berharap kerjasama ini terus dilanjutkan,” pinta Pius sekali lagi. (*/AK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *