INFOKINI.NET, KOTA KUPANG – Aliansi Mahasiswa Adonara – Kupang yang merupakan gabungan dari sejumlah organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan lintas wilayah di Adonara, yakni Angkatan Muda Adonara (AMA)-Kupang, Ikatan Mahasiswa Witihama – Kupang (IMW)-K, Ikatan Pelajar Mahasiswa Ile Boleng (IPMI)-Kupang, Himpunan Mahasiswa Pelajar Asal Kelubagolit (HIMPAK) – Kupang, Gerakan Mahasiswa Adonara Barat (Gemadora) – Kupang, Himpunan Pelajar Mahasiswa Adonara Tengah (HIPANARA) – Kupang, Ikatan Pelajar Mahasiswa Lamahala (IPMAL) – Kupang, Ikatan Pelajar Mahasiswa Wewit (IPMW) – Kupang, Pemuda Islam Adonara Solor (PIAS) – Kupang dan Himpunan Pelajar Mahasiswa Islam Terong (HIPMIT) – Kupang, menggelar aksi kemanusiaan sebagai bentuk belasungkawa atas insiden konflik tanah yang menewaskan enam orang di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur.
Aksi kemanusiaan tersebut digelar pada Sabtu (7/3) di dua lokasi berbeda, yakni di area Car Free Day (CFD) El Tari dan Gong Perdamaian Taman Nostalgia Kupang. Di area CFD, Aliansi Mahasiswa Adonara – Kupang menyerukan pernyataan sikapnya dan dilanjutkan dengan Aksi Seribu Lilin dan Doa Bersama di Gong Perdamaian Taman Nostalgia.
“Aksi ini merupakan bentuk belasungkawa kami, kaum muda Adonara di Kota Kupang, atas tragedi yang terjadi di Sandosi. Kami ingin menyuarakan dukacita kami lewat poin-poin pernyataan sikap dan aksi damai ini,” tutur koordinator lapangan aksi, Alhuda Ladopura.
Selain suara hati perwakilan sejumlah mahasiswa, malam seribu lilin untuk Sandosi juga diisi dengan pembacaan puisi dan teatrikal mini, serta doa bersama.
Ellen Boleng, perwakilan mahasiswa Sandosi mengucapkan terima kasih kepada seluruh mahasiswa dan muda-mudi Adonara yang telah melibatkan diri dalam aksi kemanusiaan tersebut.
“Duka Sandosi adalah duka Adonara. Duka Sandosi adalah duka kita semua. Terima kasih kepada teman-teman yang telah meluangkan waktu untuk bersama-sama melawat duka ini”, seru Ellen.
Aliansi Mahasiswa Adonara – Kupang sendiri berharap Pemerintah Kabupaten Flores Timur dapat menyelesaikan konflik ini dengan cara yang arif dan bijaksana. Aliansi ini juga menyerukan kepada seluruh masyarakat NTT secara umum, dan Adonara secara khusus, untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah dan menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarluaskan konten berupa foto dan video yang menyangkut konflik tersebut, serta meminta otoritas terkait untuk menindaktegas para provokator, penyebar hoaks dan fitnah yang dapat mengganggu stabilitas keamanan masyarakat. (Tim)