INFOKINI.NET, KUPANG – Kapolda NTT Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H., M.A., mengungkapkan bahwa penyelenggaraan turnamen mancing kembali dilakukan di Kota Kupang bertujuan untuk menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan ekonomi di ibu kota provinsi NTT.
Pernyataan tersebut disampaikannya, kapolda NTT saat menutup turnamen mancing Kapolda NTT 2024 di Pelabuhan Nunbaun Sabu (NBD), Kota Kupang Minggu 29 Sept 2024.
Untuk diketahui, turnamen mancing Kapolda NTT 2024 menawarkan total hadiah uang tunai sebesar Rp 249 juta, dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Polri.
Dalam turnamen ini, juara pertama tim Tanjung Jaya berhasil menangkap ikan kerapu dengan berat 38,15 kilogram serta mendapatkan Hadiah utama senilai 90 juta rupiah dan trophy piala Kapolda NTT, sementara juara kedua tim Angler Nekad Bali mendapatkan ikan Ruby Snapper seberat 36,45 kilogram, serta Hadiah senilai 78 juta rupiah dan trophy piala Kapolda NTT dan juara ketiga tim Turangga 1 memperoleh ikan dogtooth tuna seberat 20,65 kilogram, serta Hadiah senilai 51 juta rupiah dan trophy piala Kapolda NTT
Sementara itu, 6 tim pemenang yakni tim Magnifish, Beta Polresta, Rajawali, BCA Fishing, Sumba Barat Daya dan Pandawa mendapatkan hadiah hiburan / species masing-masing berhadiah sebesar 5 juta rupiah.
Pada kesempatan itu, Kapolda menuturkan bahwa pihaknya telah berkomitmen untuk menyelenggarakan turnamen berikutnya dengan kriteria yang lebih baik.
“Turnamen mancing ini terpaksa baru bisa dilaksanakan pada akhir bulan September, mengingat kondisi cuaca yang tidak mendukung selama bulan Juli hingga Agustus lalu”, ungkap Kapolda NTT.
Kapolda NTT menilai bahwa kegiatan itu bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga berpotensi memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata bahari dan perekonomian lokal di Kota Kupang.
Turnamen ini juga menjadi bukti bahwa provinsi NTT memiliki potensi wisata maritim yang sangat besar, khususnya dalam hal olahraga mancing.
“Saya berharap, melalui kegiatan seperti ini, kita dapat semakin mempromosikan kekayaan alam bahari ntt ke tingkat nasional bahkan internasional”, harapnya.
Kapolda juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia penyelenggara, peserta, dan pihak-pihak yang telah turut menyukseskan turnamen ini.
“Ajang ini bukan hanya sebagai kegiatan olahraga dan hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan di antara kita semua, baik dari kalangan masyarakat umum, komunitas mancing, maupun institusi terkait”, jelasnya.
Jumlah peserta sebanyak 357 peserta dengan 74 tim dari berbagai komunitas dan kalangan menggunakan 63 kapal yang berasal dari berbagai provinsi, termasuk Kalimantan, Nusa Tenggara Barat, Bali, Jawa, Makassar dan Sulawesi, bahkan dari luar Wilayah Indonesia seperti Timor Leste turut meramaikan turnamen tersebut.
“Kehadiran mereka berkontribusi signifikan terhadap okupansi hotel-hotel di Kupang, dan mendorong penggunaan jasa penyewaan kapal yang menguntungkan nelayan lokal”, ungkapnya.
Dari total peserta yang mengikuti turnamen ini, tercatat 110 ikan berhasil ditangkap, mencerminkan potensi sumber daya kelautan yang melimpah di perairan sekitar pulau Timor.
Menurut Kapolda NTT, hasil tangkapan tersebut menandakan bahwa perairan NTT kaya akan keanekaragaman biota laut yang berkualitas.
Namun, Kapolda juga mengingatkan nelayan untuk tidak menggunakan metode penangkapan yang merusak, seperti membom ikan.
Dengan suksesnya turnamen ini, Kapolda berharap dapat semakin mempromosikan kekayaan alam bahari NTT ke tingkat nasional dan internasional, serta mempererat tali persaudaraan di antara masyarakat dan komunitas mancing. (*/Willy)