Scroll untuk baca artikel
Pemprov NTT

Gubernur NTT Pantau Lokasi Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi

374
×

Gubernur NTT Pantau Lokasi Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, FLOTIM – Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G. L. Kalake, SH., MDC Kamis (4/01/2024) berkesempatan meninjau lokasi terdampak bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur. Tinjauan ini dimaksudkan untuk memantau secara langsung dampak bencana alam akibat aktivitas vulkanik (erupsi) gunung tersebut dan juga bertemu langsung dengan masyarakat terdampak.

Dalam peninjauan ini Pj. Gubernur didampingi Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB RI Lilik Kurniawan, Penjabat Bupati Flores Timur Doris Rihi, dan juga Kepala Pelaksana BPBD NTT Ambrosius Kodo, Kepala Dinas Sosial NTT Yosef Rasi, serta Staf Khusus Pj. Gubernur NTT bidang Sosial Politik Dr. Ahmad Atang.

Penjabat Gubernur juga meninjau langsung posko-posko siaga darurat dan juga memberikan bantuan bagi para korban terdampak bencana alam. Beliau juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan masyarakat yang mengungsi.

“Jadi dengan situasi bencana alam erupsi gunung Lewotobi ini Pemerintah cepat tanggap untuk memberikan perhatian baik itu dari Pemerintah Pusat dalam hal ini BNPB dan juga Pemerintah Daerah baik Pemerintah Provinsi NTT dan juga Pemerintah Kabupaten Flores Timur. Kita sama-sama memberikan bantuan baik logistik maupun anggaran yang dibutuhkan,” jelas Penjabat Gubernur.

“Pada intinya kita semua prihatin karena bencana alam memang tidak dapat kita duga. Saat ini kita juga dibantu teman-teman dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung yang datang untuk memantau situasi perkembangan erupsi gunung Lewotobi ini. Secara teknis kita serahkan kepada mereka. Namun kita juga terus mengantisipasi bila adanya erupsi lanjutan,” tambah Ayodhia.

Penjabat Gubernur juga mengatakan perhatian dan bantuan akan diberikan sepenuhnya kepada para pengungsi. “Yang kita harapkan kondisi pengungsi disini untuk dapat diperhatikan dengan baik dan maksimal terkait tenda, makan dan minum serta hal-hal terkait kebutuhan lainnya. Ada juga pengungsi yang berkebutuhan khusus seperti ibu menyusui, bayi dan juga para balita yang tentu akan kita perhatikan dengan baik,” jelas Ayodhia.

Penjabat Bupati Flores Timur Doris Rihi dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas bantuan dari BNPB RI dan Pemprov NTT.

“Terima kasih atas semua bantuan yang diberikan baik itu dari BNPB RI serta Pemprov NTT. Kami sangat bersyukur karena ini bagian dari kehadiran Pemerintah untuk memberikan dukungan dan bantuan masyarakat yang terdampak bencana. Ini juga memberikan kami semangat bahwa kami tidak sendiri dalam situasi yang sulit tetapi ada pihak-pihak yang ada untuk senantiasa membantu,” kata Doris.

Adapun Bantuan yang diberikan dari BNPB RI diantaranya Bantuan DSP Operasional sebesar Rp 250.000.000, Paket Sembako sebahyak 500 Pcs, Hygine Kit sebanyak 250 box dan masker sebanyak 20.000 Pcs.

Juga bantuan dari Pemerintah Provinsi NTT diantaranya anggaran operasional sebesar Rp 150.000.000 serta beberapa bantuan lain diantaranya beras 3,6 ton, Air mineral 50 dos, ikan kering 90kg, bahan pembersih (sabun mandi batang) 250 pak, bahan pembersih (sabun cair pencuci perabot) 100 buah, pasta gigi 100 buah, popok bayi 15 pak, sabun cuci pakaian (sabun detergen daia 800gr) 50 buah, shampo bayi 30 botol, sikat gigi 200 buah, bahan makanan anak (bubur sun) 100 paket, handuk latihan 300 buah, lampu senter 2 buah, sendal lab 300 pcs, terpal 15 buah, pembalut wanita 100 pak, pakaian dalam wanita 100 set, pakaian dalam laki laki 50 set, pakaian harian (kaos tanpa kerak) 500 pcs, kasur 70 lembar.

Untuk diketahui, data yang diterima Tim Peliputan Biro Administrasi Pimpinan berdasarkan Laporan Situasi oleh BPBD Provinsi NTT per tanggal 2 Januari 2024 pukul 16.00 WITA disebutkan lokasi terdampak diantaranya Kecamatan Wulanggitang (Desa Nawakote, Desa Boru, Desa Hokeng Jaya dan Desa Klatanlo) serta Kecamatan Ile Bura (Desa Dulipali dan Desa Nobo).

Selanjutnya disebutkan juga, Korban Jiwa Meninggal (Nihil), Luka-luka (Nihil), Hilang (Nihil), Warga Terdampak (dalam Pendataan), jumlah mengungsi (1.493 Jiwa).

Dalam Laporan Situasi tersebut juga disebutkan beberapa titik pengungsian diantaranya di Wilayah Boru yakni Kantor Camat Wulanggitang ( 2 tenda pegungsi), SDK Kemiri, SMPN Wulanggitang, Polsek (1 tenda pengungsi), Koperasi Remaja Hokeng, dan yang lainnya menyebar dirumah penduduk (mandiri). ****