INFOKINI.NET, LEMBATA – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) RKPD 2024, kecamatan Lebatukan, Sabtu (18/2/2022), Camat Lebatukan, kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Moses Museng melaporkan kondisi terkini kecamatan Lebatukan kepada penjabat Bupati Lembata, Drs. Marsianus Jawa, M.Si dan ketua DPRD kabupaten Lembata, Petrus Gero, S.Sos.
Dijelaskan camat Moses Museng, yang pertama berkaitan dengan aspek kesehatan.
Lanjutnya, penanganan Stunting di Lebatukan, dari kecamatan sudah melakukannya secara dini.
“Dari angka Stunting bulan Februari 2023, sasarannya 722, yang datang timbang juga 722. Jadi kita 100%,” jelas orang nomor satu di kecamatan Lebatukan ini.
Kemudian dari 722 itu, katanya, ada 51 yang pendek, dan 9 sangat pendek.
Total Stunting di kecamatan Lebatukan, sebut camat Moses sebanyak 60.
“Dari aspek kesehatan, kami juga masih mengalami hambatan terutama sarana pra sarana puskesmas. Yang kami urgen yang dibutuhkan sekarang adalah mobil puskesmas keliling. Itu untuk wilayah pedalaman Leragere dan juga wilayah pedalaman Banitobo dan Lamalela,” ungkapnya.
“Wilayah ini sangat sulit diakses khusus Banitobo dan Lamalela. Sehingga beberapa kali kita sudah menggunakan mobil camat, tetapi kemudian dalam perjalanan macet di jalan lalu kita harus berupaya untuk tarik kembali ke Hadakewa,” sambung camat Moses.
Kedua, jelasnya, dari aspek infrastruktur jalan.
“Sekali lagi di tempat ini atas nama ribu ratu warga Lebatukan, saya juga menyampaikan limpah terima kasih kepada pak bupati dan pak ketua DPRD atas keberpihakan bapak dalam pembangunan infrastruktur jalan yang ada di Lebatukan,” tandas Camat Lebatukan, Moses Museng.
Untuk wilayah kecamatan Lebatukan, jelasnya, segmen Tapobaran, Lewoeleng, Lodotodokowa, Lamadale, Atakowa dan Balurebong semuanya sedang dikerjakan dan dalam perampung.
“Dan progres fisik di lapangan memang luar biasa. Dan ini masyarakat tahu sendiri, bukan sekedar camat lapor. Kondisi di lapangan seperti itu. Begitu juga dengan pembangunan infrastruktur jalan untuk desa di pedalaman Leralodo dan Banitobo memang ada beberapa titik kritis. Kemudian di 2022 kemarin, kita dianggarkan 6 M untuk menangani 19 kritis. Dan 19 kritis ini juga sudah dikerjakan 100%,” lapor camat Lebatukan, Moses Museng.
Sementara, ketua panitia Musrenbang kecamatan Lebatukan, Yohanes Chrisostomus Pala, S.Sos mengatakan, Musrenbang RKPD pada hari ini merupakan forum musyawarah yang menghadirkan seluruh pemangku kepentingan di wilayah ini guna membahas dan menyepakati langkah-langkah penanganan program kegiatan prioritas yang tercantum dalam daftar usulan rencana kegiatan pembangunan desa dan wajib diintegrasikan dengan prioritas pembangunan daerah kabupaten di wilayah kecamatan Lebatukan.
“Kegiatan ini sudah diawali dengan penggalian gagasan, musyawarah dusun dan pelaksanaan MUSRENBANG DESA yang sudah dilakukan pada tahun sebelumnya pada 17 desa di Kecamatan Lebatukan,” terang Hans Pala sapaan akrab Yohanes Chrisostomus.
Dikatakan Hans Pala, maksud pelaksanaan Forum Musrenbang RKPD Tingkat Kecamatan Lebatukan adalah untuk menghasilkan sebuah dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk tahun anggaran 2024
“Tujuannya Membahas dan menyepakati usulan rencana kegiatan Musrenbang dari desa-desa yang menjadi prioritas kegiatan pembangunan di wilayah kecamatan Lebatukan,” tegas orang nomor dua di kecamatan Lebatukan itu.
“Juga membahas dan menyepakati kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan yang belum tercakup dalam prioritas pembangunan desa, Menyepakati pengelompokan kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan berdasarkan tugas dan fungsi perangkat daerah kabupaten,” tutup Sekretaris Camat Lebatukan, Yohanes Chrisostomus Pala, S.Sos. (*/Will)