INFOKINI.NET, LEMBATA – Pemerintah daerah kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur dalam hal ini dinas pariwisata dan ekonomi kreatif kabupaten Lembata akan menyelenggarakan Festival Uyelewun bertempat di desa Balauring, kecamatan Omesuri pada tanggal 15-16 Agustus mendatang.
Kepala dinas pariwisata dan ekonomi kreatif kabupaten Lembata, Jack Wuwur mengatakan pemerintah akan menyelenggarakan event yang bukan menunya event dalam operasi kegiatan di urusan pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Kita memanfaatkan menu sub kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan destinasi pariwisata di kabupaten kota. Karena itu hampir seluruh material aktivitas itu lebih kepada kepentingan langsung masyarakat untuk pemberdayaan masyarakat itu, tetapi dalam event yang kita kerjakan,” ungkap kadis Jack Wuwur, Rabu (2/8/2023).
Jadi, lanjutnya, yang kemarin di festival Lamaholot juga sama dan festival Uyelewun juga demikian.
“Mengapa demikian, namanya event tidak bisa tidak, tetap harus diselenggarakan. Tahun ini kita hanya bisa menyelenggarakan 2 event yang sesungguhnya harus kita kerjakan 4 event. Dalam formulasi strategis kita di Rally wisata bahari pesona 4 teluk yaitu dengan pesona teluk Lewoleba melalui brand kita di event utamanya adalah festival Lamaholot terus pesona teluk Waienga dengan brand utamanya adalah festival Nuhanera, pesona teluk Balauring dengan brand utamanya adalah festival Uyelewun dan pesona teluk Labala dengan brand utamanya ekspresi budaya Ola nuan,” kata mantan sekretaris dinas pertanian kabupaten Lembata ini.
“Yang terakhir ada sebuah event spesifik kita kerjakan dalam kaitannya dengan ekspresi budaya Ola Nuan itu aktivitas budaya masyarakat baik di Lamalera maupun di wulandoni, pasar barter terus berlangsung sekalipun tidak ada sebuah event yang khusus untuk mempromosikan destinasi budaya kita yang ada di pesona teluk Labala khususnya di kawasan kampung wisata Lamalera dan sekitarnya,” sambung mantan sekretaris Bapelitbangda kabupaten Lembata itu.
Dikatakannya, Khusus untuk festival Uyelewun itu apa yang sudah dikerjakan di masa lalu.
“Kita di waktu sekarang memiliki tanggung jawab untuk mengaktifkan pasca pandemi covid. Jadi semua event yang pernah diselenggarakan, kita aktifkan. Bahwa ada Plus minusnya itu biasa. Tentu kita akan benahi dengan waktu yang ada dan waktu yang akan datang seperti apa dengan apa yang sedang kita kemas di waktu sekarang,” ucap Jack Wuwur.
Khusus di festival Uyelewun, tegas Jack, masih dengan kekayaan budaya Edang (Kedang) yang tentu di pulau Lembata ini di luar dari etnik Lamaholot.
“Karena itu merupakan sebuah destinasi unik yang kita miliki. Kita kemas dalam sebuah tema menarik yaitu “Gelora Bahari Edang Lestari” taglinenya “1000 Tatong-Satu Lembata”. Gelora Bahari Edang Lestari, tentu pesan utamanya adalah melestarikan. Baik kekayaan alam, budaya termasuk kekayaan buatan yang kita miliki, itu kita lestarikan sebagai obyek atau destinasi yang memiliki daya tarik tersendiri,” tegas orang nomor satu di dinas pariwisata dan ekonomi kreatif kabupaten Lembata.
“Karena itu yang menarik di event kali ini adalah kolosal musik tradisional yang jumlahnya 1000 yang akan kita pentaskan di hari kedua sebelum benar-benar kita akhiri event festival Uyelewun,” tambah Jack Wuwur.
Kegiatan ini, sebutnya, hanya berlangsung 2 hari yang akan dikerjakan dan dilaksanakan yakni di tanggal 15 dan tanggal 16 Agustus.
“Material kita antara lain ada karnaval budaya, parade laut, pameran UMKM, kuliner khas Edang, penanaman Mangrove, keberhasilan pantai, lomba renang dan dayung kano, pentas Kolosal 1000 musik Tatong,” tutup Jack Wuwur, kadis pariwisata dan ekonomi kreatif kabupaten Lembata. (*Will)