Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

NTT Terima 101 Dokter Internsip Baru

240
×

NTT Terima 101 Dokter Internsip Baru

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, KOTA KUPANG – Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Dinas Kesehatan Provinsi secara resmi melepas 116 orang dokter peserta Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI) Provinsi NTT Angkatan I Tahun 2019. Di moment yang sama NTT secara resmi pula menyambut 101 dokter peserta PIDI Provinsi NTT Angkatan I Tahun 2020.

101 dokter peserta PIDI Provinsi NTT Angkatan I Tahun 2020 yang diterima dalam acara yang berlangsung di Aston Hotel Kupang, Kamis (13/02/20) ini berasal dari 34 Institusi Pendidikan Kedokteran di berbagai wilayah di seluruh Indonesia.

Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDMK), dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS dan tim serta Ketua Komite Internsip Dokter Indonesia (KIDI) Pusat yang diwakili Ketua Sub Komite Peserta, dr. Hermin Widjadjanti, Sp.A (K). Selain itu, hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Dr. drg. Dominikus Mere, M.Kes dan beberapa direktur rumah sakit serta para dokter pendamping dari masing-masing wahana internsip periode I.

drg. Dominikus dalam kesempatan tersebut atas nama Pemerintah Provinsi NTT menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan RI, melalui Badan PPSDMK dan KIDI Pusat yang telah mengalokasikan formasi PIDI Angkatan I Tahun 2020 yang cukup besar untuk NTT. Dokter sebanyak 101 orang dalam PIDI Angkatan I Tahun 2020 yang berasal dari 34 universitas kedokteran di Indonesia tersebut akan ditempatkan di 8 wahana di 9 kabupaten/kota di Provinsi NTT.

“Kehadiran peserta PIDI ini sangat bermakna bagi Provinsi NTT yang secara umum masih sangat kekurangan tenaga kesehatan khususnya tenaga dokter,” kata drg. Dominikus.

Selain itu, dirinya juga berterima kasih kepada para dokter yang telah menyelesaikan masa internsip selama satu tahun di NTT. Ia berharap agar masa internsip di NTT yang telah dilewati membawa manfaat yang besar bagi mereka untuk terus melanjutkan perjuangan ke jenjang berikutnya.

“Penghargaan dan terima kasih juga kami sampaikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota setempat yang telah mendukung PIDI melalui berbagai upaya. Terima kasih juga kepada para Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, direktur rumah sakit, dokter pendamping, kepala puskesmas dan semua pihak yang telah membimbing adik-adik dokter internsip dalam proses pemahiran dan pemandiriannya,” ungkap drg. Dominikus.

Sementara itu, Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDMK), dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS dalam kesempatan tersebut mengutarakan bahwa demi mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang berkualitas, Kemenkes RI telah mengeluarkan kebijakan perubahan pola penempatan PIDI di wahana.

“Pola penempatan PIDI yang semula 8 bulan di wahana RS dan 4 bulan di wahana Puskesmas berubah menjadi 6 bulan di wahana RS dan 6 bulan di wahana Puskesmas, yang akan dimulai pada angkatan 1 tahun 2020,” tuturnya.

Di RS, lanjut dr. Maxi, 3 bulan para dokter akan ditempatkan di IGD dan 3 bulan di rawat jalan atau rawat inap. Sementara di Puskesmas, penempatan PIDI akan melibatkan lebih dari 1 Puskesmas. Penempatan peserta di Puskesmas ini dilaksanakan oleh Dinkes Kabupaten/Kota atau Dinkes Provinsi dan ditetapkan oleh Pusrengun atas rekomendasi KIDI pusat.

Dijelaskan olehnya bahwa PIDI diharapkan dapat mendukung dan bersinergi dengan program prioritas nasional kesehatan sehingga dapat memiliki effect pada peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta dengan penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar dengan mendorong peningkatan upaya promotif preventif melalui 4 hal. 4 hal tersebut antara lain pertama, peningkatan kesehatan ibu, anak, keluarga berencana, dan kesehatan reproduksi (penurunan AKI/AKB). Kedua, percepatan perbaikan gizi masyarakat (penurunan stunting, KEP, dan sebagainya. Ketiga, peningkatan pengendalian penyakit seperti TB, HIV, Malaria, PTM, dan sebagainya. Keempat, penguatan gerakan masyarakat hidup sehat.

“Oleh karena itu diperlukan komitmen, dukungan, dan bimbingan, baik dari Dinkes Provinsi, Kabupaten/Kota, rumah sakit dan Puskesmas terhadap internsip agar mendapatkan kemahiran dan kemandirian yang akhirnya menjadi dokter-dokter Indonesia yang berkualitas dan kompeten sebagaimana yang diharapkan,” kata dr. Maxi.

Lebih jauh, dirinya berharap agar dalam pelaksanaan PIDI, pemerintah provinsi  dan Kabupaten/Kota serta pimpinan wahana dapat saling berkoordinasi dengan lebih intensif, seinergis dan kooperatif demi memberi dukungan atas jaminan keamanan, keselamatan, serta dukungan lainnya bagi dokter internsip selama mereka bertugas.

dr. Maxi juga berpesan kepada para dokter intersip yang baru untuk berkomitmen dalam bertugas di wahana dengan sepenuh hati, semangat dalam menjalankan tugas sesuai ketentuan, dapat beradaptasi dengan budaya setempat, memiliki komunikasi yang baik dengan wahana dan jajaran Pemda setempat.

“Jadilah dokter yang professional,” tegasnya.

Bagi para dokter peserta PIDI Angkatan I Tahun 2019, dr. Maxi mengucapkan proficiat karena telah menyelesaikan tugas dengan baik. Diharapkan agar semua ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama masa intersip dapat dijadikan bekal dalam mengabdikan diri sebagai dokter yang professional di masyarakat.

Di tempat yang sama, Joyce M.Tibuludji, SKM, M.Kes, Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Kesehatan Dinkes NTT mengatakan bahwa pihaknya sangat bersyukur dengan adanya PIDI mengingat hal tersebut berdampak pada ratio dokter dengan jumlah penduduk yang ada.

“Ini sangat-sangat berdampak. Teman-teman di rumah sakit juga merasa sangat terbantu dengan adanya internsip ini, terutama di rumah sakit-rumah sakit yang jumlah kunjungannya tinggi tetapi tenaga dokternya masih kurang,” tuturnya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya sangat bersyukur dengan perhatian yang luar biasa dari Kemenkes RI melalui alokasi tenaga kesehatan di NTT yang cukup banyak, baik itu melalui PIDI, Program Nusantara Sehat, juga dengan program pendayagunaan Dokter Spesialis selama 1 tahun.

“Ini sangat besar kalau dirupiahkan dan ini menunjukan perhatian yang luar biasa dari Kemenkes RI, khususnya dari PPSDM bagi NTT. Kami juga berharap agar ke depan perhatian ini tetap dipertahankan dan kalau bisa ditingkatkan lagi,” tutup Joyce.

Terpantau acara tersebut berlangsung dengan meriah. Usai pembukaan acara, para dokter peserta PIDI Provinsi NTT Angkatan I Tahun 2019 secara bergantian memberikan kesan dan kesan serta gambaran mengenai wahana PIDI kepada para dokter peserta PIDI Provinsi NTT Angkatan I Tahun 2020. (MS/JK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *