Scroll untuk baca artikel
Pemda Lembata

Audiens dengan Bupati Kanis, Forum Anak Lembata Soroti Masalah Sampah di Kota Lewoleba

93
×

Audiens dengan Bupati Kanis, Forum Anak Lembata Soroti Masalah Sampah di Kota Lewoleba

Sebarkan artikel ini

Kornelia Sura Belido Wungblolon (berjas merah)

INFOKINI.NET, LEMBATA – Forum anak Lembata Jumat 2 Mei 2025 melakukan audiens dengan bupati Lembata Petrus Kanisius Tuaq.

Kegiatan audiens bertempat di ruang rapat utama kantor bupati Lembata dan difasilitasi oleh dinas perlindungan perempuan dan perlindungan anak kabupaten Lembata dalam hal ini kadis P2PA Lembata Maria Anastasia Barabaje Tapobali.

Dalam audiens tersebut, Kornelia Sura Belido Wungblolon pelajar SMK Sanctus Lewoleba sekaligus anggota forum anak Lembata menyoroti masalah sampah di kabupaten Lembata.

“Seperti yang kita ketahui, sampah di kabupaten Lembata sangat banyak. Oleh karena itu kami ingin kebijakan hari bakti atau gotong royong se-kabupaten Lembata dan melakukan lomba kebersihan minimal 2 kali setahun dan memperbanyak media-media informasi pengelolaan sampah di tempat-tempat umum terutama pada tempat yang terdapat banyak sampah,” tegasnya.

Ia berharap agar masyarakat selalu menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah ke laut.

“Kami juga merasa senang dan mengapresiasi kepada bapak bupati Lembata yang merayakan hari ulang tahunnya dengan melakukan bersih-bersih dan kegiatan pemungutan sampah,” tegasnya.

Menanggapi ide dan gagasan yang disampaikan, bupati Lembata Kanisius Tuaq menjelaskan, sebenarnya masalah sampah itu dari diri dan keluarga.

“Kalau kita punya diri dan keluarga kita sudah memahami soal sampah, maka kota ini tidak akan kotor. Olehnya itu kiat-kiat yang disampaikan ini juga benar sehingga edaran terkait dengan dukungan pemerintah bagaimana mengatasi sampah dengan contoh hal kecil kemarin sudah saya lakukan dan nanti kita berlakukan untuk seluruh kepala OPD. Setiap kali ulang tahun tidak ada acara potong kue, saya larang potong kue di kantor. Sehingga ada kebijakan kepada kepala-kepala OPD dan nanti pelan-pelan kepala sekolah juga yang namanya ulang tahun wajib memilih kotoran di jalan dan lingkungan sekitarnya,” papar bupati Kanis Tuaq.

Sementara dihadapan bupati Lembata, kadis P2PA kabupaten Lembata, Maria Anastasia Barabaje Tapobali melaporkan terkait forum anak dan duta anak Lembata.

Dijelaskannya, Forum anak adalah badan partisipasi anak untuk menampung dan menyalurkan aspirasi dalam pembangunan dengan tujuan anak-anak ini dapat berperan aktif sesuai dengan umur mereka.

“Forum anak kabupaten Lembata, kita sudah bentuk pada tanggal 9-11 oktober 2024, mereka ini sebagai pelopor dan pelapor. Pelopor itu mereka menginspirasi teman-teman untuk memberikan masukan kepada pemerintah apa yang mereka butuhkan sedangkan pelapor, mereka dapat melaporkan hal-hal terjadinya kekerasan di tengah mereka. Dalam kegiatan 3 hari tanggal 9-11 oktober 2024 itu kita menghasilkan duta anak. Mereka yang terpilih itu dari sekolah-sekolah yang berada di kabupaten Lembata dan kecamatan,” jelas kadis P2PA Lembata.

“Kemudian duta anak adalah wakil anak yang menjadi icon daerah untuk menyuarakan hak-hak anak yang juga menjadi pelopor dan pelapor. Mereka memberikan masukan kepada pemerintah daerah tentang kebijakan terkait anak, mereka dipilih melalui seleksi yakni seleksi administrasi yaitu prestasi dan akademik diantaranya persentasi makalah dan wawancara. Mereka ini ada ketua, sekretaris dan bendahara dan 3 divisi,” pungkas kadis P2PA Lembata. (*/Willy)