Scroll untuk baca artikel
Pemda Lembata

Kasus HIV/AIDS Meningkat, Wabup Lembata Tegaskan Harus Bentuk Central Layanan Informasi Terpadu

421
×

Kasus HIV/AIDS Meningkat, Wabup Lembata Tegaskan Harus Bentuk Central Layanan Informasi Terpadu

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, LEMBATA – Kasus HIV di kabupaten Lembata NTT dari tahun berganti semakin meningkat, hal ini memantik wakil bupati Lembata Haji Muhamad Nasir Laode buka suara.

Wabup Nasir menegaskan bahwa, untuk meminimalisir kasus HIV AIDS di Lembata harus dibentuk central layanan informasi terpadu.

“Dengan central layanan informasi terpadu itu, kita sudah bisa memastikan orang Lembata yang keluar yang disebut dengan buruh migran itu keluar masuknya mereka dibawah kendali itu. Karena semua itu mereka terupdate, kita bisa tau keberadaan mereka ketika mereka pergi dan pulang,” ungkap wabup Nasir.

Di satu sisi dalam perjalanan, Lembata belum ada formulasi yang baik terkait dengan penanganan serius tentang buruh migran.

“Karena kita punya kebijakan pemerintah belum ada untuk memberikan proteksi terhadap mereka. Dan ke depan ini lewat pusat layanan informasi terpadu, setiap buruh migran yang berangkat keluar negeri kita akan menfasilitasi dan bekerja sama dengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI), ketika mereka berangkat keluar mereka difasilitasi oleh bank NTT, mereka berangkat gratis diintervensi dengan bank, setelah nanti mereka ke sana, uangnya masuk lewat bank NTT, pemotongan dilakukan bertahap sehingga kita tidak membebani mereka. Ini strategi yang akan kita lakukan sehingga ketika mereka pergi dan pulang dalam pengawasan pemerintah,” ucap wabup Nasir tegas.

Ia menegaskan, Ketika buruh migran pergi keluar kembali harus diperiksa.

“Saya akan panggil kepala dinas kesehatan kita bisa berkomunukasi terkait dengan kebijakan pempus, karena HIV menjadi masalah serius di kabupaten Lembata. Kita dengar sekarang sudah menyasar ke anak-anak. Ke depan kita akan melakukan pemeriksaan terhadap anak-anak karena anak-anak generasi harapan bangsa ke depan menuju indonesia emas 2045,” paparnya.

Sementara Pemerhati dan staf Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Kabupaten Lembata Nefri Eken yang akrab disapa “Ma’Ne” mengungkapkan jumlah kasus HIV/AIDS di Lembata tahun 2024 dan 2025.

Ma’ne menyebut, di tahun 2024 sebanyak 60 kasus, laki-laki 31 perempuan 29.

“Nubatukan: 27, Ile Ape: 7, Iltim: 1, Omesuri : 2, Buyasuri : 3, Nagawutung : 6, Wulandoni : 3, Atadei : 1, Lebatukan : 2 dan Luar Lembata (KTP Luar) : 8. Sedangkan tahun 2025 ada 7 kasus,” sebut Ma’ne.

Sedangkan untuk Infeksi Menulas Seksual ( IMS) remaja lebih tinggi.

“Remaja lebih tertinggi termasuk dengan perilaku berisiko/seks bebas,” papar Ma’ne.

Sedangkan terkait dengan alokasi anggaran ke KPAD, ketua komisi III DPRD Lembata Haji Bareng Muhamad mengatakan untuk anggaran tahun ini kemungkinan ada.

“Tetapi masih dalam penyesuaian kembali dan belum didudukkan, nanti saya cek lagi,” terangnya kepada media ini via WA. (*/Willy)