INFOKINI.NET, LEMBATA –WARTAWAN senior di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Maxi Gantung, mengaku gerah dengan unggahan di media sosial yang menyeret namanya dalam kisruh dugaan manipulasi dan nepotisme penerimaan pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lembata.
Kepada Media, Selasa (28/1), Maxi menunjukkan tangkapan layar unggahan sebuah akun palsu di medsos yang menyeret namanya. Ia membenarkan, istrinya memang masuk ke dalam panitia penerimaan pegawai PDAM Kabupaten Lembata. Namun, tentang dugaan manipulasi dan nepotisme, dirinya mendukung agar DPRD Lembata segera usut tuntas.
“Saya kaget, karena nama saya beberapa kali disebut dalam media sosial sehingga saya perlu klarifikasi. Benar, istri saya, Rofina Wona ikut dalam panitia seleksi. Soal ada dugaan nepotisme dengan meloloskan salah satu peserta yang tidak memenuhi syarat, saya tidak tahu. Karena itu, kalau ada dugaan manipulasi, nepotisme saya mendukung untuk mengusut tuntas kasus ini oleh DPRD,” ujar Maxi.
Maxi juga mengatakan, dirinya juga mendukung pengusutan untuk menyelidiki dugaan bahwa ada yang meloloskan berkas salah satu peserta karena menerima sejumlah uang.
“Mungkin orang tidak kenal nama istri saya, sehingga di media sosial menyebut nama saya,”sebutnya.
Menurutnya, di medsos ada yang menyebut nama istrinya dengan nama orang lain. Karena itu, ia merasa perlu memberikan klarifikasi ke media.
Sementara itu, Rofina Wona, istri Maxi Gantung, mengatakan dirinya tidak bisa memberikan keterangan tentang dugaan KKN dalam penerimaan pegawai PDAM Lembata.
“Saya tidak bisa memberikan keterangan karena ada atasan saya. Mereka langsung saja ke Bapak Direktur,” ujar Rofina.
Sejak 26 Januari 2025, isu dugaan manipulasi, nepotisme dalam penerimaan pegawai PDAM Lembata menyeruak. Panitia diduga meloloskan salah seorang peserta tes yang tidak memenuhi syarat karena diduga merupakan kerabat dekat pimpinan PDAM. Isu ini pun meramaikan jagat medsos di Lembata. (PT)