Scroll untuk baca artikel
Regional

Enam Bulan Tugas di Papua, 10 Personil Brimob Sikka Kembali Dengan Selamat

233
×

Enam Bulan Tugas di Papua, 10 Personil Brimob Sikka Kembali Dengan Selamat

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, MAUMERE – Sebanyak 10 personil Brimob Kompi 1 Yon B Pelopor, Maumere, Jumat 21 Februari 2020 tiba kembali dengan selamat setelah enam bulan  melaksanakan tugas Bantuan Kendali Operasi (BKO) di Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.

Ke-10 personil yang dipimpin Danton 1 kompi 1 batalyon B Pelopor Aiptu Rudolfo Amaral ini bertugas sejak tanggal 14 Agustus 2019 hingga 14 februari 2020.

Mereka tergabung dalam 100 personil Brimob dari Polda NTT, di bawah pimpinan Danki Iptu. Foni Farisky S.H.

Selama di Papua, 100 personil Brimob dari Polda NTT ini  terbagi keempat pos BKO yakni; 30 personil di Pos Mil 62 dengan masa tugas 1 bulan, 30 personil di Pos Banti 2 dengan masa tugas selama 3 bulan, 30 personil di Pos Banti 1 dengan masa tugas 2 bulan dan di 10 personil di Pos Banti Gate, Tembagapura.

Danki Kompi 1 Batalyon B Pelopor, Maumere,  IPTU. Inacio Ximenes, kepada lenterapos, Sabtu 22 Februari 2020 menjelaskan, tugas BKO ke Papua yakni untuk mengamankan konflik sosial di Papua yang ditimbulkan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang ingin memisahkan diri dari NKRI.

“Seperti kita ketahui, gerakan separatis oleh KKB ini sudah lama terjadi di Papua. Mereka ingin merdeka dan membentuk negara sendiri. Untuk itu,  sendiri dan mau negara sendiri,” Ungkapnya.

Ia mengatakan, sebelum berangkat ke Polda Papua, 100 personil Brimob ini melakukan latihan Praos selama 2 minggu di Kupang.

“Setelah sampai di Papua, mereka kemudian dibagi ke empat pos BKO tadi dengan tugas melakukan pengamanan dari gangguan gerakan KKB,” Ujarnya.

Sementara itu salah satu personil pengamanan BKO Papua,  Briptu Adi Pelo, mengatakan, selama bertugas di Banti, mereka kerap terlibat kontak senjata dengan KKB.

Lazimnya dalam sebuah tugas negara, mereka juga rindu akan keluarga.

Seperti hari raya Natal dan tahun baru yang mereka lalui di tempat tugas dan jauh dari keluarga. Tapi sebagai aparatur negara, mereka harus tetap komitmen menjalankan tugas negara.

“Untuk menghilangkan rasa jenuh dan mengobati rindu.dengan keluarga, kami menari tarian Dendang Dikideng,” Ujarnya sambil berharap agar konflik sosial yang terjadi di Papua segera berakhir dan tidak terjadi lagi di wilayah lain di tanah air. (Melania Kekang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *