Scroll untuk baca artikel
Daerah

Melki Laka Lena : Flotim Bersyukur Punya Legislator Seperti Melchias Mekeng

289
×

Melki Laka Lena : Flotim Bersyukur Punya Legislator Seperti Melchias Mekeng

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, FLOTIM – Masyarakat Kabupaten Flores Timur  (Flotim)  bersyukur memiliki legislator (anggota DPR) RI seperti Melchias Markus Mekeng. Alasannya, sudah terlalu banyak hasil pembangunan sebagai bukti perjuangan Melchias Mekeng di DPR RI.

Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, ketika mengunjungi BLK (Balai Latihan Kerja) Komunitas di Desa Waiwadan, persisnya di kompleks Gereja  Paroki Sta. Maria Goreti Waiwadan, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flotim, Jumat (18/8/2023).

Melki Laka Lena didampingi Ketua DPD II Golkar Flotim, Nani Betan, anggota Fraksi Golkar DPRD Flotim, Adrianus Sintu Kelen,  jajaran pengurus Golkar Flotim, bacaleg DPRD NTT dari Golkar Tony Kleden, Eti Tokan dan Lores Leba Tukan, para bacaleg DPRD Flotim daerah pemilihan Flotim 3.

Hadir juga Ketua Yaspensel  Keuskupan Larantuka, Romo Benyamin Daud, Pr, pejabat yang mewakili Kepala Dinas Tenaga Kerja Flotim, Buce Monteiro, Camat Adonara Barat sejumlah warga setempat dan juga  para peserta pelatihan angkatan II.

BLK Komunitas di Waiwadan ini dibangun berkat perjuangan Emanuel Melkiades Laka Lena, yang biasa disapa Melki Laka Lena. Di Flotim, selain  di Waiwadan BLK hasil perjuangan Melki Laka Lena juga dibangun di Seminari San Dominggo Hokeng.

Melki Lala Lena mengatakan,  masyarakat Flotim sangat bersyukur memiliki anggota DPR RI seperti Melchias Markus Mekeng. Karena berkat perhatian dan perjuangan Melchias Mekeng wajah pembangunan di Flotim sangat berubah.

“Benar, Flotim sangat bersyukur punya legislator seperti Pak Mekeng. Meskipun dia orang Sikka, tetapi perhatiannya kepada Flotim sangat luar biasa dan total. Saya sangat tahu seperti apa perhatian Pak Mekeng kepada Flotim,” kata Melki.

Ketua DPD I Golkar NTT itu mengungkap pengalamannya ketika mengelilingi  Adonara sekitar 10 tahun lalu.

“Adonara ini bukan baru bagi saya. Dulu saya kelilingi, tidur bangun di desa-desa dengan sepeda motor. Waduh, jalannya setengah mati. Saya sudah naik di Desa Demon Dei dengan kondisi jalan yang parah. Sekarang perubahannya luar biasa. Saya kaget  juga lihat kemajuan sudah seperti ini,” tutur Melki.

Terkait kehadiran BLK Komunitas di Waiwadan, Melki meminta agar dikembangkan, dimanfaatkan secara baik dan serius guna membantu anak-anak muda mengembangkan keterampilan.

“Saya tahu di Adonara ini Pak Mekeng sudah berjuang bangun jalan, listrik dan juga sinyal telepon. Tinggal sekarang bagaimana produk-produk hasil karya UMKM yang dikelola lulusan  anak-anak muda yang sudah dilatih di BLK ini masuk pasar. Ini butuh inovasi, mesti kreatif mengemas produk-produk olahan   dari bahan lokal agar menarik dan tembus pasar,” kata Melki.

Melki menceritakan bagaimana makanan kecil olahan jagung dari Sumba Timur yang rasanya sangat  enak. “Jagung itu rasanya enak sekali,  seperti popcorn tetapi rasanya lebih enak. Saya pesan 40 bungkus bawa ke Jakarta. Siapa saja yang ke ruangan saya dan makan itu jugung pasti dia minta lagi. Yang seperti ini yang disebut inovasi itu. Adonara  ini  kaya raya. Saya harap Adonara ini harus punya brand dari hasil produk UMKM,” pinta Melki. (TK Krbntt)